TRANSINTERNALISASI BUDAYA PENDIDIKAN ISLAM: MEMBANGUN NILAI ETIKA SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Abstract
Abstract: Islamic education is a conservationist and connector for socio-ethical values of society. Therefore, the  paradigm which should be established  is  how to adapt Islamic education with social changes based on the modernity with  moral values as outlined in the teachings of Islam. With  social ethics, Islamic education can became a bridge for the global issues  in all aspects of community culture, beginning from family to  the larger and more complicated communities. Hence. the system of Islamic education which  should be actualized  is that related to  interdisciplinary, multi-disciplinary and transdisciplinary subject  with  the policy of mutual binding between the compliance of socio-religio cultural values and the needs of the market.
Kata Kunci: transinternalisasi, pendidikan Islam, etika sosial, masyarakatDownloads
References
Aly, Hery Noer dan Munzier S., Watak Pendidikan Islam, Jakarta: Friska Agung Insani, 2003.
Ashraf, Ali, Horison Baru Pendidikan Islam, terj. Sari Siregar, t.t.p.: Pustaka Firdaus, 1993.
Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.
Barnadib, Imam. Dasar-Dasar Kependidikan: Memahami Makna dan Perspektif Beberapa Teori Pendidikan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996
Boisard, Marcel A., Humanisme dalam Islam (L’ Humanisme De L’Islam), alih bahasa M. Rasjidi, Jakarta:Bulan Bintang, 1980.
Depag RI, Al-Quran dan Terjemahanya, Bandung: Diponegoro, 2000.
Hidayat, Komaruddin. “Ethos Masyarakat Utama†dalam M. Yunan Yusuf, dkk. (eds.), Masyarakat utama: Konsepsi dan Strategi, Jakarta: PERKASA bekerjasama dengan LPP-PP Muhammadiyah, 1995.
Husein, Syed Sajjad dan Ashraf, Syed Ali. Menyongsong Keruntuhan Pendidikan Islam, terj. Rahmani Astuti, Cet. 5, Bandung: Gema Risalah Press, 1994.
Mashuri. Kebijaksanaan dan Langkah-langkah Pembaharuan Pendidikan, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1973.
Merrill, F.E and Elderdge,H.W. Culture and Sociology, New York: Prentice Hall, Inc., 1953.
Muhadjir, Noeng. “Glossry†bagian keempat Analisis dan refleksi dalam Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Dirjen Dikti Depdikbud & IKIP Yogyakarta, 1996/1997.
Muhadjir, Noeong, Metodologi Penelitian Kebijakan: Telaah Cross Disiplin, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998.
Muhaimin, Rekonstruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma Pengembangan, Manajemen Kelembagaan, Kurikulum hingga Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009.
Mulkhan, Abdul Munir. Kearifan Tradisional: Agama bagi Manusia atau Tuhan, disunting Anas Hidayat & Sobirin Malian, Yogjakarta: UII Press, 2000.
Mulkhan, Abdul Munir, Nalar Spiritual Pendidikan Islam: Solusi Problem Filosofis Pendidikan Islam, Yogyakarta: Tiara Wacaana, 2002.
Muntasir, M. Saleh Mencari Evidensi Islam: Analisa Awal Sistem Filsafat, Strategi dan Methodologi Pendidiakan Islam, Jakarta: CV. Rajawali, 1985.
Sardar, Ziauddin, Rekayasa Masa Depan Peradaban Muslim, terj. Rahmani Astuti, cet. ke-4; Bandung: Mizan, 1993
Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan,1992.
Tobroni dan Arifin, Syamsul, Islam, Pluralisme Budaya dan Politik: Refleksi Teologi untuk Aksi dalam Keberagaman dan Pendidikan, Yogyakarta: Sipress, 1994.
Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan, Yogyakarta: Bigraf Publising, 2000.