BARODAK RAPANCAR ON SAMAWAN PEOPLE BALE BRANG VILLAGE

BETWEEN ISLAMIC LAW AND CULTURAL PHILOSOPHY

  • Miftahudin Miftahudin Mataram State Islamic University
  • Arif Sugitanata UIN Sunan Kalijaga
Keywords: Islamic Law, Philosophy, Barodak Rapancar, Samawa Tribe

Abstract

This study discusses how the perspective of Islamic law and cultural philosophy and Barodak Rapancar for the Samawa Studi community in Bale Brang Village, Sumbawa Regency. Barodak Rapancar is carried out when someone is going to have a wedding in Bale Brang Village, the couple is scrubbed using a potion commonly referred to by the community as odak, the odak is processed with a mixture of bark from various types of multipurpose trees. The people of Bale Brang believe that if this tradition is not carried out, the family of the bride and groom will experience a form of rabuyak disease. Rabuyak disease namely lumps on the head accompanied by itching, bleeding from the eyes when crying, trance, ribs appearing a few centimeters, and several other strange diseases caused by violating the life cycle ceremony.

Downloads

References

A. Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih, Jakarta: Kencana, 2011.
Abdul Djamali, Hukum Islam Berdasarkan Ketentuan Kurikulum Konsorsium Ilmu Hukum, cet. Ke- 3, Bandung: Mandar Maju, 2002.
Abdullah (Tokoh Agama), Wawancara, Bale Brang, 20 November 2018
Abdullah Ahmed an-Na’im, Dekonstruksi Syari’ah, Alih Bahasa Ahmed Suaedy dan Amiruddin, Yogyakarta: LKiS, 1994.
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta:PT. Rajagrafindo Persada, 2012.
Amir Syrifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqh Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta: Kencana, 2006.
Fachrir Rahman, Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusa Tenggara Barat, Mataram: Alam Tara Institute, 2014.
Kamal Muhtar, Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan, cet ke-3, Jakarta: Bulan Bintang, 1993.
P.j. Bearman, The Encyclopaedia of Islam, vol. 10. Leiden: Brill, 2000.
Satria Effendi M. Zein, Ushul Fiqh, cet. Ke-7, Jakarta: Kencana, 2017.
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah jilid VI, Bandung: al-Ma’arif Bandung, 1980.
Wawancara dengan Anas (Tokoh Agama), Wawancara, Bale Brang, 20 November 2018
Wawancara dengan Ani, di Desa Bale Brang, tanggal 10 November 2018.
Wawancara dengan Cae, di Desa Bale Brang, tanggal 11 November 2018.
Wawancara dengan Evi (Pelaku) di Desa Bale Brang, tanggal 14 November 2018.
Wawancara dengan Imba di Desa Bale Brang, tanggal 13 November 2018.
Wawancara dengan Linda (Pelaku) di Desa Bale Brang, tanggal 17 November 2018.
Wawancara dengan Maryam (Ina Odak) di Desa Bale Brang, tanggal16 November 2018.
Wawancara dengan Masuji, di Desa Bale Brang, tanggal 20 September 2018.
Wawancara dengan Puring (Ina Odak) di Desa Bale Brang, tanggal 18 November 2018.
Wawancara dengan Rani (Pelaku) di Desa Bale Brang, tanggal 16 November 2018.
Wawancara dengan Samsudin Lawet (Tokoh Agama), Wawancara, Bale Brang, 20 November 2018.
Wawancara dengan Sangan, di Desa Bale Brang, tanggal 11 November 2018.
Wawancara dengan Shaleh (Ketua Adat), di Desa Bale Brang, tanggal 9 November 2018.
Wawancara dengan Suhadi (Tokoh Adat) di Desa Bale Brang, tanggal 9 November 2018.
Wawancara dengan Sun, di Desa Bale Brang, tanggal 15 November 2018.
Wawancara dengan Wati, di Desa Bale Brang, tanggal 24 September 2018.
Published
2020-12-22
How to Cite
Miftahudin, M., & Sugitanata, A. (2020, December 22). BARODAK RAPANCAR ON SAMAWAN PEOPLE BALE BRANG VILLAGE. HUNAFA Jurnal Studia Islamika, 17(2), 1-26. https://doi.org/https://doi.org/10.24239/jsi.v17i2.601